Kharijah bin Zaid bin Tsabit Rujukan Umat dalam Ilmu Waris

oleh -129 views

Putra salah seorang shahabat yang mulia, Zaid bin Tsabit ini adalah imamnya kota Madinah yang meneruskan ilmu fiqh setelah wafatnya para shahabat Rasulullah di kota tersebut. Namanya disejajarkan dengan nama-nama besar semisal Sai’d bin Al-Musayyib, ‘Urwah bin Az-Zubair, dan yang lainnya.

Kunyah dan Nama Lengkap Beliau

Kunyah beliau adalah Abu Zaid, sedangkan nama lengkap beliau adalah Kharijah bin Zaid bin Tsabit Al-Anshari An-Najjari Al-Madani. Salah seorang dari tujuh tokoh ulama Madinah (Al-Fuqaha’ As-Sab’ah) dan sekaligus imamnya negeri tersebut merupakan anak dari seorang ulama shahabat yaitu Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu. Biografi tentang Zaid bin Tsabit telah dikenal oleh kaum muslimin bahwasanya beliau pernah menjadi ketua tim pengumpul Al-Qur’an pada masa Al-Khalifah Ar-Rasyid ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, di samping beliau juga merupakan seorang ‘alim yang sangat disegani di kalangan para shahabat radhiyallahu ‘anhum ajma’in.

Zaid bin Tsabit memiliki beberapa anak yaitu Kharijah, Isma’il, Sulaiman, Yahya, dan Sa’d. Namun yang paling utama di antara mereka adalah Kharijah. Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menempatkan beliau pada thabaqah yang ketiga.

Keilmuan, Ibadah, dan Akhlak Beliau

Beliau meriwayatkan hadits dan menimba ilmu dari ayahnya, yaitu Zaid bin Tsabit, dari ibunya, yaitu Ummu Sa’d binti Sa’d, dari pamannya yaitu Yazid, Ummul ‘Ala’ Al-Anshariyyah, ‘Abdurrahman bin Abi ‘Amrah, Sahl bin Sa’d, Usamah bin Zaid, dan yang lainnya. Disebutkan bahwa beliau juga pernah bertemu dengan ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu.

Adapun para ulama yang meriwayatkan hadits dan menimba ilmu dari beliau adalah anaknya, yaitu Sulaiman, dua orang keponakan beliau, yaitu Sa’id bin Sulaiman dan Qois bin Sa’d, Abu An-Nadhr Salim, Abu Az-Zinad, ‘Abdul Malik bin Abi Bakar bin ‘Abdirrahman bin Al-Harits, ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Utsman bin ‘Affan, ‘Utsman bin Hakim Al-Anshari, Mujalid bin ‘Auf, Muhammad bin ‘Abdillah Ad-Dibaj, Ibnu Syihab Az-Zuhri, Yazid bin ‘Abdillah bin Qusaith, Abu Bakar bin Hazm, dan lain sebagainya.

Dahulu pernah khalifah Sulaiman bin ‘Abdil Malik memberi hadiah kepada beliau sejumlah harta, kemudian beliau membagi-bagikan harta tersebut kepada yang lain.

Beliau adalah seorang yang ahli dalam ilmu faraidh dan pembagian harta warisan.

Pujian Para Ulama kepada Beliau

Ahmad bin ‘Abdillah Al-’Ijli berkata: “Kharijah bin Zaid adalah seorang tabi’in dari Madinah yang tsiqah (terpercaya).”

‘Ubaidullah bin ‘Umar berkata: “Yang meneruskan ilmu fiqh setelah wafatnya para shahabat Rasulullah di kota Madinah adalah Kharijah bin Zaid bin Tsabit, Sa’id bin Al-Musayyib, ‘Urwah bin Az-Zubair, Al-Qasim bin Muhammad, Qabishah bin Dzu’aib, ‘Abdul Malik bin Marwan, dan Sulaiman bin Yasar maula Maimunah.”

Ibnu Sa’d berkata: “Beliau adalah seorang yang tsiqah (terpercaya) dan memiliki banyak riwayat hadits.”

Ibnu Khirasy berkata: “Kharijah bin Zaid adalah orang yang paling mulia dari semua orang yang bernama Kharijah.”

Mush’ab bin Az-Zubairi berkata: “Kharijah dan Thalhah bin ‘Abdillah bin ‘Auf pernah membagi harta waris dan menuliskan perjanjian-perjanjian, dan orang-orang pun merujuk kepada pendapat keduanya.”

Abu Az-Zinad berkata: “Beliau adalah salah seorang dari Al-Fuqaha’ As-Sab’ah.”

Wafat Beliau

Ibnu Numair dan ‘Amr bin ‘Ali mengatakan bahwa beliau wafat pada tahun 99 Hijriyyah, sementara Ibnul Madini dan para ulama yang lain berpendapat bahwa beliau wafat pada tahun 100 Hijriyyah. Wallahu A’lam. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada beliau.

Rujukan:

1.       Al-Bidayah Wan Nihayah

2.       Siyar A’lamin Nubala’

3.       Tahdzibut Tahdzib

Dirangkum oleh Muhammad Rifqi dan Abu ‘Abdillah.
http://www.assalafy.org/mahad/?p=512#more-512

No More Posts Available.

No more pages to load.