Tazkiyah Asy Syaikh Rabi’ untuk Markas2 Ahlus Sunnah di Yaman

oleh -117 views

Al Alamah Rabi’ As Sunnah hafidhohullah
Sebuah Pembelaan Terhadap Markiz-markiz Sunnah Di Yaman dan Memberikan Nasihat Ternilai Tinggi Kepada Para Aktivis Di Markiz-markiz tersebut

Seseorang bertanya: Bagaimana kedudukan berbagai markis(ma’had) yang didirikan oleh Asy Syaikh Al Alamah Muqbil bin Hadi Al Wadi’y semoga Allah merahmati beliau. Sebagian orang mulai menjelek-jelekkan dan mencela keberadaan markiz-markiz tersebut?
Apakah nasihat antum kepada masyarakat Yaman di markiz-markiz tersebut?

Asy Syaikh Rabi’ bin Hadi menjawab:
Demi Allah, kami yakin bahwa markis-markis tersebut berada dalam kedudukan yang sebaik-baiknya segala puji hanyalah untuk Allah semata. Markis-markis tersebut menjalankan dakwah kepada Allah, kepada tauhidullah, kepada keikhlasan dalam beragama kepada Allah juga mengajak (manusia) agar mengikuti nabi yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka semangat dalam mendapatkan ilmu dan menyebarkan ilmu tersebut serta semangat dalam berdakwah kepada Allah Tabaaraka wa Ta’ala. Kegiatan mereka membuat bahagia dan menyejukkan dada kaum mukminin. Setiap mukmin yang jujur tentu berbahagia dengan keberadaan mereka. Sementara orang yang memiliki kebatilan dan hawa nafsu akan merasa sesak wal ‘iyaadzu billah.

Di Dammaj sendiri, sebagaimana berita yang sampai kepada kami, jumlah mereka mencapai 5 ribu sampai 7 ribu (santri). Siang malam mereka bergelut dengan ilmu. Tidak ada hari libur di kalangan mereka. Baik pada hari raya atau di luar hari raya. Siang malam adalah ilmu.Berbagai macam ilmu mereka pelajari, ilmu hadits, tafsir, fiqh, nahwu dan ilmu-ilmu islam lainnya, semoga Allah memberikan barokah kepada anda semua.

Semoga Allah memberikan taufiq kepada mereka demikian juga markis-markis yang lain (selain Dammaj), mereka memiliki semangat dan kesungguhan di dalam menyebarkan dakwah. Semua hal tersebut berjalan di atas pedoman salaf dari kezuhudan, kewaro’an dan iffah(menjaga kehormatan dan harga diri). Semua di atas pedoman salaf. Asy Syaikh Muqbil telah mendidik mereka dengan akhlak semacam ini. Sehingga mereka tidak menundukkan kepala (membebek). Tidak pula menengadahkan tangan mereka (meminta-meminta) kepada jam’iyah hizbiyah yang menamakan diri sebagai khoiriyah!! Yaitu yang mengulurkan tangan (memberi bantuan) hanya kepada orang-orang yang mau tunduk kepada mereka dan mengikuti tata cara hizbiyyah yang bertentangan dengan manhaj salaf.

Mereka (markiz-markiz di Yaman) mengangkat kepala, tidak merasa hina dan tidak pula merasa tamak terhadap harta (bantuan) mereka (jam’iyah hizbiyyah). Justru mereka mau bersabar di dalam kesusahan dan kesenangan. Mereka mau bersabar dan bersyukur. Mereka mengingatkan kita kepada As Salaf Ash Sholih di dalam sifat tawakkal dan bergantung kepada Allah, sifat ‘iffah, siffat nazahah (membersihkan diri dari dosa) dan juga di dalam menyebarkan manhaj ini hanya karena wajah Allah Tabaaraka wa Ta’ala. Kita mengharap kepada Allah agar menganugerahkan keikhlasan untuk mereka.

Dan nasihat saya untuk mereka, agar mereka saling mencintai, saling bahu-membahu, saling menyayangi dan saling menjaga persaudaraan. Demikian pula agar mereka tidak memperdulikan ucapan ini dan itu. Karena musuh-musuh As Sunnah mengerahkan segala upaya dan tidak merasa lelah dan bosan untuk memecah belah dan merusak mereka. Musuh-musuh As Sunnah berusaha menyusupkan, di sini dan di sana, orang-orang yang menimbulkan sebab-sebab perpecahan, pertentangan dan perselisihan.

Maka nasihat untuk diriku dan mereka, agar mereka tidak memperdulikan orang-orang mufsidin yaitu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak berusaha untuk memperbaiki. Menjadi suatu hal yang membuat mereka (musuh-musuh As Sunnah) merasa sesak adalah tersebarnya sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tersebarnya manhaj salafy. Sehingga mereka mengupayakan berbagai cara untuk menghancurkan salafiyiin dan memecah belah mereka. Hendaknya mereka benar-benar berhati-hati dari tipu daya musuh-musuh As Sunnah.

Kita memohon kepada Allah agar Dia mengokohkan kita dan (tentunya) di atas As-sunnah. sesungguhnya Rabb kita Maha mendengar doa. Shalawat Allah dan salam semoga tercurah untuk Nabi kita Muhammad, para pengikutnya dan para Shahabatnya.

Penerjemah: Abu Nashim Mukhtar bin Rifa’i Al-Buthony.
Editor: Abul Faruuq Al-Andunisy

Dammaj, 12 Rabiul Awwal 1427
(sumber artikel : http://www.sahab.net/sahab/showthread.php?s=4b1a3e7c54ce27ae0a7d27a09ecc5383&postid=514695)

No More Posts Available.

No more pages to load.